Artificial Intelligence (AI) merupakan salah satu non linier programming, dimana sistem ini digunakan pada saat menghadapi sistem yang sensitif. Suatu sistem dapat dikatakan sensitif jika
1. Untuk beberapa input memiliki 1 output (lihat gambar 1). Namun, sebenarnya output tersebut merupakan kumpulan dari beberapa output yang berdekatan, sehingga dapat dikatakan sebagai 1 output (gambar 2).
Gambar1. Beberapa input memiliki 1 output
Gambar2. Beberapa output yang berdekatan
2. Memiliki lebih dari 1 output untuk 1 input (lihat gambar 3).
Gambar 3. 1 input beberapa output
Sedangkan suatu sistem dikatakan tidak sensitif atau dapat dikatakan juga sebagai sistem fix yaitu jika untuk setiap input akan memiliki output sendiri-sendiri (lihat gambar 4), sehingga untuk menghadapi sistem ini tidak memerlukan AI ataupun NN sebagai non linier programming, namun hanya cukup menggunakan linier programming yaitu sistem pemrograman konvensional biasa (biasanya menggunakan if then).
Gambar4. 1 input 1 output
AI bermula dari adanya keinginan untuk mempunyai mesin yang dapat diajak berinteraksi dengan manusia dan dapat diajak bermain, seperti contohnya adalah permainan catur. Jadi, AI merupakan model bagaimana manusia berfikir.
AI merupakan non linier programming, dimana sistem dibiarkan jalan sendiri untuk menemukan jalannya sendiri, sistem ini bisa menelusuri semua cabang yang telah dibuat pada pohon masalah tadi hingga mendapatkan goalnya. Jadi, semakin kita membuat pohon masalah itu dengan baik, maka AI akan semakin cerdas. Sedangkan, pada sistem konvensional yaitu sistem linier programming, sistem tersebut diarahkan jalannya oleh manusia.
Tahap untuk pembuatan AI :
1. Membuat ruang masalah yaitu mengumpulkan semua masalah yang ada didalam area yang akan dibuat.
2. Membuat pohon masalah dari ruang masalah tersebut.
Jadi, kunci dari pembuatan AI ini adalah dengan membuat ruang masalah dan membiarkan sistem ini mengambil keputusan dari ruang masalah tersebut dengan memanfaatkan pohon masalah.
0 comments:
Posting Komentar