Setiap
node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global unik terhadap
internetwork IP. Pada kasus internet, setiap node di dalam sebuah jaringan yang
terhubung ke internet akan membutuhkan sebuah alamat yang unik secara global terhadap
internet. Organisasi-organisasi
yang menghubungkan intranet miliknya ke internet membutuhkan sebuah alamat
publik untuk setiap node di dalam intranet miliknya tersebut. Hal ini akan membutuhkan sebuah alamat
publik yang unik secara global.
Kebanyakan host di dalam intranet
organisasi tersebut tidak harus terhubung secara langsung ke internet.
Host-host yang membutuhkan sekumpulan layanan internet, seperti halnya akses
terhadap web atau e-mail, biasanya mengakses layanan internet tersebut melalui
gateway yang berjalan di atas lapisan aplikasi seperti proxy server atau e-mail
server. Hasilnya, kebanyakan organisasi hanya membutuhkan alamat publik dalam
jumlah sedikit saja yang nantinya digunakan oleh node-node tersebut (hanya
untuk proxy, router, firewall, atau translator) yang terhubung secara langsung
ke internet.
Untuk
host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses langsung ke
internet, alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik yang telah
ditetapkan mutlak dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini, para
desainer internet mereservasikan sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian
tersebut sebagai ruangan alamat pribadi.
Sebuah
alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai
sebuah alamat publik. Alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi
dikenal juga dengan alamat pribadi. Karena di antara ruangan alamat publik dan
ruangan alamat pribadi tidak saling melakukan overlapping, maka alamat pribadi
tidak akan menduplikasi alamat publik, dan tidak pula sebaliknya.
Ruangan
alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan di dalam tiga
blok alamat berikut:
- 10.0.0.0/8 -
172.16.0.0/12 - 192.168.0.0/16
a.
10.0.0.0/
Jaringan pribadi
(private network) 10.0.0.0/8 merupakan sebuah network identifier kelas A yang
mengizinkan alamat IP yang valid dari 10.0.0.1 hingga 10.255.255.254. Private
network 10.0.0.0/8 memiliki 24 bit host yang dapat digunakan untuk skema
subnetting di dalam sebuah organisasi privat.
b.
172.16.0.0/12
Jaringan pribadi
172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 16 network
identifier kelas B atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 20 bht yang
dapat ditetapkan sebagai host identifier, yang dapat digunakan dengan
menggunakan skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan
privat 17.16.0.0/12 mengizinkan alamat-alamat IP yang valid dari 172.16.0.1
hingga 172.31.255.254.
c.
192.168.0.0/16
Jaringan pribadi
192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 256 network
identifier kelas C atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 16 bit yang
dapat ditetapkan sebagai host identifier yang dapat digunakan dengan
menggunakan skema subnetting apapun di dalam sebuah organisasi privat. Alamat
private network 192.168.0.0/16 dapat mendukung alamat-alamat IP yang valid dari
192.168.0.1 hingga 192.168.255.254.
d.
169.254.0.0/16
Alamat jaringan ini
dapat digunakan sebagai alamat privat karena memang IANA mengalokasikan untuk
tidak menggunakannya. Alamat IP yang mungkin dalam ruang alamat ini adalah
169.254.0.1 hingga 169.254.255.254, dengan alamat subnet mask 255.255.0.0.
Alamat ini digunakan sebagai alamat IP privat otomatis (dalam Windows, disebut
dengan Automatic Private Internet Protocol Addressing (APIPA)).
0 comments:
Posting Komentar